Sabtu, 14 November 2015




Tadulako Open Drum and Marching Band Se-Sulawesi Tengah




PALU, 07 November bertempat dilapangan Vatulemo Walikota - pelaksanaan lomba Tadulako Open Drum Band and Marching Band Se-Selawesi Tengah berjalan dengan sukses, baik pada lomba Display maupun Street Parade. Kegiatan ini merupakan ivent besar yang telah dilaksanakan selama 3 tahun berturut-turut dan diadakan oleh sebuah lembaga yang ada di Universitas Tadulako yaitu Marching Band Tadulako.
 Kegiatan ini dibuat dalam rangka untuk memperingati hari ulang tahun Marcing Band Tadulako yang ke-5 (10/11). Lomba ini dibuka langsung oleh Wakil Rektor 3 Universitas Tadulako dan Walikota Palu. Sponsor utama dalam kegiatan lomba ini yaitu oleh pihak Honda selain itu ada juga beberapa perusahaan yang ikut serta menjadi sponsor dalam kegiatan lomba ini yaitu dari RM.Borobudur, SKIPFM, Mall Tatura Palu, Radar TV dan lain masi banyak lagi.
 Perlombahan dilaksanakan dua hari berturut-turut pada tanggal 6 dan 7 November 2014. Tanggal 6 merupakan lomba display sedangkan tanggal 7 merupakan lomba street parade. tentunya akan sangat menarik jika disaksikan. Hampir seluruh masyarakat yang ada diKota Palu sangat antusias dan ikut serta menyaksikan lomba yang dibuat oleh Marching Band Tadulako.
Tempat pelaksanaan lomba tersebut berada pada dua tempat yaitu dilapangan depan Auditorium UNTAD pada lomba display dan dilapangan Vatulemo Walikota Palu pada lomba street parade, rutenya melintasi sepanjang jalan yang ada disekitaran walikota yang mencakup Vetran, Juanda ,G.Sidole dan  Kartini.
Lomba ini diikuti oleh 15 peserta group Drum Band dan Marching Band dari masing-masing sekolah yang ada diSulawesi Tengah , adapun sekolah yang mengikuti lomba tersebut berasal dari berbagai daerah yaitu Kota Palu, Sigi, Poso dan Ampana. “Para peserta sangat bersemangat dalam mengikuti lomba ini , setiap peserta menunjukkan performa mereka masing-masing agar dapat meraih juara. Banyak atraksi yang menarik mereka tunjukkan,” ujar Zulfikar selaku Ketua Panitia. Ada 3 dewan Juri pada pelaksanaan lomba tersebut yaitu satu juri Nasional dan dua juri Lokal. Tidak hanya atraksi yang yang menarik tetapi permainan musik yang padu dan barisan yang teratur rapi menjadi penilaian bagi para juri.
Cara yang dilakukan oleh panitia untuk mengantisipasi terjadinya kekacauan pada saat lomba khususnya pada parade street ialah dengan cara menunjuk beberapa panitia untuk bertugas mendampingi masing-masing 15 peserta agar lomba bisa berjalan dengan lancar dan demi keselamatan tiap-tiap peserta karena rute yang digunakan merupakan akses yang sering kali dilewati oleh para pengendara bermotor maupun mobil  , “kita telah menyiapkan beberapa panitia untuk turun langsung mendampingi peserta pada saat parade street karena mengingat rute yang kita gunakan merupakan jalan utama yang ada dalam kota dan banyak kendaraan yang melewatinya maka kita telah menyusun strategi ini, selain itu kita juga telah bekerja sama langsung dengan pihak Kepolisian  dalam hal ini Satlantas Palu  agar bisa mengatur dan mengamankan jalan pada saat lomba berlangsung, “ ujar Zulfikar, selaku ketua panitia (07/11).
Marching Band Klaritas yang berasal dari SMA Katolik Palu berhasil menjadi juara umum dalam perlombaan ini dengan bebepara kategori yang telah mereka raih. Hal ini membuat pemenang  tahun lalu yaitu marching band Ampana tergeser posisinya menjadi juara 2 , dan juara 3 diraih oleh Drum Band yang berasal dari SMA Negeri 1 Palu.





Munculnya Usaha Sepatu Roda 



PALU, 10 November 2014-Usaha sapatu roda merupakan usaha yang saat ini banyak diminati. Banyak orang yang menggemari permainan ini dan banyak memberikan keuntungan bagi yang membuka usaha karena ongset pendapatannya yang memuaskan. Sebagian orang yang telah membuka usaha ini telah merasakan hasilnya karena dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari bahkan lebih. Namun ada pula kesulitan dalam usaha ini yaitu cuaca yang terkadang berubah-ubah, “ini adalah masa yang sulit untuk kita, kalau turun hujan pasti tidak ada yang main, “ ujar fahmi, pemilik usaha (10/11).
Usaha ini berada dianjungan karena posisinya yang strategis, seperti tempat dan arena bermainnya yang luas, selain itu hampir setiap hari ada banyak orang yang mengunungi tempat itu  sehingga begitu ramai. Pemandangan pantai yang begitu indah pada malam hari juga menjadi faktor yang membuat parah pengusaha sepatu roda tertarik untuk membuka usaha disekitar anjungan.
Usaha ini dibuka mulai sore, biasanya sehabis magrib dan ditutup pada jam 1 dini hari dan itu merupakan batas maksimalnya. Khusus pemula yang baru memainkan sepatu roda ini, sepatu yang digunakan berbeda, jenis ban yang digunakan dari bahan plastik.
Kebanyakan yang menyewa sepatu roda ialah orang dewasa, sedangkan anak-anak kurang karena sepatu yang tersedia bagi anak-anak hanya berjumlah kurang lebih 7 sepatu, yang lainnya kebanyakan untuk dewasa. Awalnya sepatu yang disediakan sekitar 10 pasang dan hasilnya pun bagus jadi kita tambahkan menjadi 27 pasang sepatu, “ ujar fami (10/11). Bagi pemula memakai sepatu yang beda yang jenis bannya berbahan plastik. Modal awal membuka usaha ini yaitu 7jt ditambahkan lagi 6 jutaan jadi totalnya sekitar 13 jutaan. “Modal ini berasal dari bantuan keluarga tetapi sudah dikembalikan, “ ujar fahmi.
Ongkos sewa umumnya pada bahan plastik Rp 20.000 , sedangkan bahan karet Rp 30.000 dan ada juga Rp 40.000/jam, namun  dari masing-masing pengusaha berbeda harga sewanya. “tapi kalau kita disini memakai sistem member, jadi ada pemotongan harga,” ujar fahmi. Pada saat ramai pendapatan yang dihasilkan mencapai 1,4 juta permalam, namun  ketika sepi yang dihasilkan hanya sekitar 200 ribu bahkan paling rendah 100 ribu .
Jika ada kerusakan, tindakan yang diambil ialah semuanya tergantung dari tingkat kerusakan, “ kalau yang wajar-wajar kita yang tanggulangi karena itu sudah menjadi resiko sebagai yang membuka usaha ini, tapi kalau ada yang kasih rusak misalnya dipakai melompat itu diluar batas kewajaran, jadi kita minta ganti rugi”, ucap fahmi.






KOMUNITAS SEPATU RODA DIKOTA PALU

Pada malam minggu saya pergi jalan-jalan ke Anjungan pantai Talise. Disana sangat ramai, ada banyak orang yang saya jumpai dan saya bertemu dengan salah satu komunitas yang ada dianjungan yaitu komunitas Agresif Freestyle palu yang berjumlah sekitar empat puluh lebih orang anggotanya bukan cuma pria tetapi wanita juga ada. Mereka sangat mencintai dan menggemari permainan sepatu roda, inilah alasan mereka menbentuk komunitas ini. Tidak hanya itu melalui komunitas ini mereka juga bisa menjalin keakraban yang lebih erat antar sesama pencinta sepatu roda yang ada dikota palu.
Komunitas ini pertama kali didirikan oleh salah seorang icon yang sangat berperan yaitu Sem pada bulan oktober kemarin, yang berarti komunitas ini masi sangatlah mudah. Untuk saat ini mereka belum mengikuti even-even sepatu rota karena mengingat komunitas ini barulah terbentuk, namun ada beberapa kegiatan yang telah meraka lakukan yaitu roling ke Parigi dan mengisi acara disana, selain itu mereka mengadakan tour ke Donggala dan rencana selanjutnya komunitas ini akan berkunjung ke Pasang Kayu. Biasanya mereka juga melakukan roling malam disekitar pinggir jalan yang bertujuan untuk memperkenalkan komunitas mereka.
Syarat untuk bisa bergabung dengan komunitas ini ialah dengan cara pendaftaran secara gratis tanpa dibebani biaya, yang terpenting mereka mempunyai tekad yang kuat untuk masuk komunitas ini dan bukan hanya sekedar mencari kepopuleran saja tetapi dilihat keseriusannya dalam belajar sepatu roda. Mereka juga harus membuat baju komunitas, tidak hanya itu usia yang boleh masuk dikomunitas ini tidak terbatas, bisa dari anak-anak sampai orang tua. jika syarat ini telah terpenuhi maka siapa pun yang ingin masuk akan diterima walaupun tidak sepenuhnya lihai dalam memainkan sepatu roda, itu tidak menjadi suatu masalah karena mereka bersedia untuk melatih sampai benar-benar menguasainya.
Ada Visi Misi yang mereka sampaikan yaitu untuk mengembangan potensi mereka dibidang sepatu roda dan juga untuk mencari teman sebanyak-banyaknya dan yang paling utama ialah untuk memperkenalkan persepatu rodahan yang ada dikota palu agar kota-kota lain bisa mengetahui bahwa kota Palu juga mempunyai skill dibidang sepatu roda.
Hambatan Mereka saat ini belum mempunyai arena sendiri untuk main dan latihan, jadi mereka hanya bisa bermain dianjungan mengingat disitulah tempat pertama kalinya muncul permainan sepatu roda, selain itu cuaca juga menjadi faktor penghambat bagi mereka yang terkadang berubah, terkadang turun hujan dan itu membuat mereka tidak bisa bermain.
Harapan dari komunitas ini yaitu agar Pemerintah lebih memerhatikan komunitas sepatu roda yang ada dikota Palu dan juga menyediakan arena tempat bermain bagi mereka. Selain itu mereka berharap agar jalan-jalan segera diaspal (diperhalus) seandainya bisa, jalan dikota Palu diperlebar supaya mereka bisa menggunakan 1 atau 2 meter jalan yang dipinggir untuk dipakai bersepatu roda. Itulah keinginan besar mereka dan semoga pemerintah bisa memperhatikan komunitas sepatu roda.
KOMUNITAS BMX STREET PALU





Awalnya hanya kumpul-kumpul bersama antar penggemar sepeda untuk saling bertukar pendapat. Tiba-tiba terbesitlah dibenak mereka untuk bersama-sama membentuk sebuah komunitas, karena mereka menggunakan sepeda BMX jadi mereka mempunyai ide untuk memberi nama yaitu BMX STREET PALU. Komunitas ini mereka bentuk karena hobi mereka yang sama bermain sepeda BMX, ada sekitar sepuluh orang dari anggota komunitas ini yang masi aktif sampai saat ini.
Seringkali mereka melakukan kegitan seperti bermain sepeda dan menciptakan atraksi. Taman  gor merupakan tempat untuk mereka gunakan latihan sehari-hari. Tidak hanya itu mereka sendiri juga rutin bermain sepeda dijalanan , anjungan dan tempat-tempat dimana saja yang dapat mereka pakai untuk bermain dengan nyaman .
Permasalahan yang biasanya mereka alami, seperti masalah dengan teman, pacar dan keluarga membuat mereka tidak fokus dalam bermain karena mereka terus-terusan memikirkannya dan hasilnya atraksi yang mereka tampilkan pun tidak maksimal atau tidak menarik untuk disaksikan, itulah yang menjadi hambatan terbesar dari komunitas ini.
Mereka mempunyai keinginan untuk membawa dan memasyarakatkan sepeda BMX dikota Palu serta meraih prestasi setinggi tingginya ditingkat Nasional maupun Internasional. Sejauh ini mereka juga mempunyai prestasi yang telah mereka gapai yaitu mendapatkan juara 1 pada lomba sepeda di Makasar pada tingkat junior, mereka sangat senang karena usaha mereka selama ini bisa membuahkan hasil yang memuaskan, tentunya tidak semudah itu untuk meraih kemenangan karena ada banyak saingan yang tidak kalah hebatnya dengan mereka. Melalui kemenangan ini mereka telah mewujudkan Visi dan Misi dari komunitas mereka.
Sampai saat ini mereka sudah pernah mengadakan iven pada bulan Agustus yang lalu , yang ikut serta dalam iven mereka yaitu komunitas dari Makasar. Bukan hanya di Palu saja tetapi diseluruh Indonesia.
Harapan mereka sangatlah besar, yaitu  agar pembuatan sketpart segera diperhatikan, untuk olaragah ini pemerintah perlu memperhatikanya  karena mereka telah membawa nama Kota Palu bahkan Sulawesi Tengah dikanca Nasional sampai mereka dikenal diseluruh Indonesia, diPusat pun mereka sudah dikenal namun pemerintah belum benar-benar mengenali BMX itu apa! Justru asosiasi BMX Indonesia mereka sudah dikenal.