PALU,
10 November 2014-Usaha sapatu roda merupakan usaha yang
saat ini banyak diminati. Banyak orang yang menggemari permainan ini dan banyak
memberikan keuntungan bagi yang membuka usaha karena ongset pendapatannya yang memuaskan.
Sebagian orang yang telah membuka usaha ini telah merasakan hasilnya karena
dapat memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari bahkan lebih. Namun ada pula kesulitan
dalam usaha ini yaitu cuaca yang terkadang berubah-ubah, “ini adalah masa yang
sulit untuk kita, kalau turun hujan pasti tidak ada yang main, “ ujar fahmi,
pemilik usaha (10/11).
Usaha ini berada dianjungan
karena posisinya yang strategis, seperti tempat dan arena bermainnya yang luas,
selain itu hampir setiap hari ada banyak orang yang mengunungi tempat itu sehingga begitu ramai. Pemandangan pantai yang
begitu indah pada malam hari juga menjadi faktor yang membuat parah pengusaha
sepatu roda tertarik untuk membuka usaha disekitar anjungan.
Usaha ini dibuka mulai
sore, biasanya sehabis magrib dan ditutup pada jam 1 dini hari dan itu
merupakan batas maksimalnya. Khusus pemula yang baru memainkan sepatu roda ini,
sepatu yang digunakan berbeda, jenis ban yang digunakan dari bahan plastik.
Kebanyakan yang menyewa
sepatu roda ialah orang dewasa, sedangkan anak-anak kurang karena sepatu yang
tersedia bagi anak-anak hanya berjumlah kurang lebih 7 sepatu, yang lainnya
kebanyakan untuk dewasa. Awalnya sepatu yang disediakan sekitar 10 pasang dan
hasilnya pun bagus jadi kita tambahkan menjadi 27 pasang sepatu, “ ujar fami
(10/11). Bagi pemula memakai sepatu yang beda yang jenis bannya berbahan
plastik. Modal awal membuka usaha ini yaitu 7jt ditambahkan lagi 6 jutaan jadi
totalnya sekitar 13 jutaan. “Modal ini berasal dari bantuan keluarga tetapi
sudah dikembalikan, “ ujar fahmi.
Ongkos sewa umumnya
pada bahan plastik Rp 20.000 , sedangkan bahan karet Rp 30.000 dan ada juga Rp
40.000/jam, namun dari masing-masing
pengusaha berbeda harga sewanya. “tapi kalau kita disini memakai sistem member,
jadi ada pemotongan harga,” ujar fahmi. Pada saat ramai pendapatan yang
dihasilkan mencapai 1,4 juta permalam, namun
ketika sepi yang dihasilkan hanya sekitar 200 ribu bahkan paling rendah
100 ribu .
Jika ada kerusakan, tindakan
yang diambil ialah semuanya tergantung dari tingkat kerusakan, “ kalau yang
wajar-wajar kita yang tanggulangi karena itu sudah menjadi resiko sebagai yang
membuka usaha ini, tapi kalau ada yang kasih rusak misalnya dipakai melompat
itu diluar batas kewajaran, jadi kita minta ganti rugi”, ucap fahmi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar